My Poetry



BINGKAI KELABU

Ku intip celah langit
Yang tak lagi melukiskan cahaya jingganya
Perlahan…. Bayang-bayang kelam pun mulai berarak
pada pijakan ragaku
Menyelimuti seonggok tulang yang terbungkam bisu

Malam jatuh…
Menyapa seruas jiwa yang rapuh
Membalut luka yang tertanam kelu
Pada sayatan batinku

Ruah menujah dada keringku
Jiwaku meronta menahan perih yang mendera
Membuatku terpuruk dalam kesendirian kisah
Di sudut penggalan masa lalu

Persetan…‼!
Aku muak dengan senyuman tak berdosamu
Kau…Bagaikan raga tak bernyawa
Menyusupkan belati di sela gumpalan daging
Dan perlahan menorehkan  luka

Apa salahku…
Hingga kau hempaskan badai derita
Di setiap tapak pijakku
Yang begitu jauh dari senyum bahagiaku
Ya Allah…Aku penyerumu…
Yang menanggalkan cinta pada insan ciptaan_Mu
Yang Kau tahu…Telah menyayat lembaran masa lalu
Yang terkubur bisu dalam bingkai kelabu

Di kerlingan bintang yang menatap sayu
Gejolak jiwaku merintih menahan perih
Terlukis semu bayangan indahmu
Menghujam batin di relung sepiku

Ku coba menakar senja di mata usia
Di mana setitik embun bahagia menyapa
Kan ku telusuri waktu di tepian duka
Melukis cinta dengan bianglala

Ya Tuhanku…Disinilah batas kemampuanku
Ku coba menapak senyuman yang lama terbelenggu
Meringkuk pilu dalam naungan cinta_Mu
Yang takkan lekang terkikis waktu


BAHASA CINTA


Ku menatapmu dengan kilatan sendu
Menyiratkan sejuta cinta yang terbelenggu
Hati ini tak mampu bersua
Bibirpun membisu seribu bahasa
                Ingin kugorekan rasa ini dihamparan samudra
                Apalah daya lembaran kisah tak kuasa menyapa
                Bagaikan raga terbelenggu jiwa
                Menyisakan seribu bahasa dalam tautan cinta
Ku coba meniti senja dibalik luka
Dan kuhamparkan kehangatan yang perlahan menyisir  kebekuanmu
Namun hati ini tak sedikitpun kau sambut jua
Kini bagiku hanya sebatas bingkai kelabu


0 komentar:

Copyright © 2012 Memo of Me.