BAB
II
PEMBAHASAN
1.
Biografi
Nama lengkap Al-Farabi
ialah Abu Nasr Muhammad bin Muhammad bin Tharkhan Al-Farabi. Sebutan Al-Farabi
diambil dari nama kota Arab, ia dilahirkan pada tahun 257 H (870 M). Ayahnya
adalah seorang Iran dan menikah dengan wanita Turkestan. Oleh karena itu,
Al-Farabi disebut keturunan Turkestan kadang-kadang juga disebut keturunan
Iran.
Sejak kecil Al-Farabi
suka belajar dan ia mempunyai kecakapan luar biasa dalam bidang bahasa. Bahasa
yang dikuasainya antara lain bahasa Iran, Turkestan, dan Kurdistan. Setelah
besar, Al-Farabi meninggalkan negerinya untuk menuju kota Baghdad, pusat
pemerintahan dan ilmu pengetahuan pada bahasanya, untuk belajar antara lain
pada Abu Bisyr bin Mattius. Selama berada di Baghdad ia memusatkan perhatiannya
kepada ilmu logika.
Di Baghdad ia tinggal
selama 30 tahun. Selama itu ia menggunakan waktunya untuk mengarang, memberikan
pelajaran, dan mengulas buku-buku filsafat.pada tahun 330 H (941 M) ia pindah
ke Damsyik dan disana mendapat kedudukan yang baik dari Saifudaulah, khalifah
dinasti Hamdan di Halab (Aleppo), sehingga ia diajak turut serta dalam suatu
pertempuran untuk merebut kota Damsyik. Kemudia ia menetap di kota itu sampai
wafatnya pada tahun 337 H (950 M).
2.
Karya-Karya
Al-Farabi
Al-Farabi
mempunyai pengetahuan yang luas. Banyak karangan yang telah ditinggalkan oleh
Al-Farabi, tetapi karya tersebut tidak banyak dikenal seperti karangan-karangan
Ibnu Sina. Hal itu dikarenakan karya-karya Al-Farabi hanya berupa risalah
(karangan pendek), dan sedikit sekali yang berupa buku besar yang
Tidak ada komentar:
Posting Komentar